Sabtu 05 Nov 2016 10:12 WIB

Demonstran Jombang: Ada Oknum Ingin Merusak Aksi Damai

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah mobil terbakar saat unjuk rasa 4 November di Jakarta, Jumat (4/11)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sejumlah mobil terbakar saat unjuk rasa 4 November di Jakarta, Jumat (4/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pendemo asal Jombang, Mualimin, menyesalkan adanya opini bahwa massa aksi Bela Islam membuat keonaran, bahkan sampai melakukan penjarahan sebuah mini market.

Menurutnya, mereka datang ke Jakarta murni untuk menyuarakan keprihatinannya terhadap penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

''Kami kesini pakai uang sendiri, ngapain kalau menjarah. Datang jauh-jauh untuk menegakan keadilan,'' kata Mualimin, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (5/11).

Menurutnya, yang melakukan kericuhan adalah oknum yang sengaja ingin merusak aksi dalam tersebut. Mereka mencari momen tepat untuk rusuh. Sebab kalau siang, provokator gampang dicari, sementara saat malam hari sulit dilihat.

Ia menegaskan menerima Keputusan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menuntaskan kasus selama dua pekan. Karena itu, setelah ada keputusan dirinya lebih memilih untuk menyudahi aksinya, dan menjauh dari sumber kericuhan.

Baca juga, Aa Gym: Sayang Sekali, Jokowi tak Mau Temui Rakyatnya yang Terluka.

Sementara Rohmat, pendemo asal Banten, dateng ke Jakarta hanya dengan bermodal uang Rp 15 ribu bersama lima orang temannya. Niatnya hanya satu, agar Ahok diusir dari Jakarta, karena dianggap penyakit oleh umat Islam.

''Kami datang cuma bawa duit Rp 15 ribu. Pulangnya enggak tahu bagaimana. Masih ada Allah, di sini (Masjid Istiqlal) juga gak kelaparan,'' tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement