Sabtu 05 Nov 2016 09:39 WIB

IPW Apresiasi Kekompakan Polisi dan Ulama Tenangkan Peserta Aksi

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Ustaz Bachtiar Natsir berorasi di depan massa aksi demo 4  November di depan Istana Negara
Foto: Istimewa
Ustaz Bachtiar Natsir berorasi di depan massa aksi demo 4 November di depan Istana Negara

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi kesabaran aparat Polri dan TNI di lapangan dalam mengendalikan aksi demo 4 Nopvmber 2016. Meski sempat terjadi bentrokan, secara umum aksi demo berjalan lancar dan terkendali oleh aparat keamanan.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan aksi demo di sekitar Istana Kepresidenan sepanjang siang 4 Nopember 2016 yang dipadati ratusan ribu massa berjalan damai. Demo hanya diwarnai orasi dari masing-masing pimpinan massa. Sementara polisi hanya berjaga-jaga dan beberapa di antaranya malah banyak yang ngobrol dengan para ustaz, habib, dan ulama yang ikut berdemo.

"Setiap ada demonstran yang agresif, para ustaz, habib, dan ulama tersebut selalu mengingatkannya sehingga situasi tetap terjaga hingga maghrib tiba," kata Neta.

Benturan terjadi setelah magrib berlalu, saat massa hendak bubar menuju Jalan Thamrin. Polisi sempat melepaskan sejumlah tembakan gas air mata. Situasi mendadak panas. Mendengar ada bentrokan di sekitar Istana, massa yang  sudah bubar kembali berdatangan. Sejumlah massa lainnya mendatangi gedung DPR. Sementara massa yang hendak pulang dan sudah sampai di kawasan Penjaringan mendadak berang hingga konflik dengan aparat.

Untungnya, kata dia polisi dan TNI sabar menghadapi massa. Polisi hanya melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau massa, sementara aparat TNI hanya berjaga jaga membackup Polri. IPW memberi apresiasi yang tinggi atas kesabaran aparat kepolisian dan TNI dalam menghadapi massa.

"Cara yang dilakukan dalam mengendalikan massa sangat elegan. Tidak ada kekerasan dan tidak terlihat sikap arogan sama sekali," ujarnya.

Menurut dia, cara-cara yang elegan seperti ini patut dipertahankan Polri dan TNI saat menghadapi demonstran. Dengan cara-cara seperti ini tidak timbul korban, kalaupun ada yang luka di pihak aparat dan demonstran, hanya luka ringan.

IPW juga mengimbau sejumlah orang yang diamankan Polri dalam benturan di Penjaringan sebaiknya dipulangkan. Agar demo yang secara umum cukup terkendali ini tidak kembali menimbulkan masalah baru. "Sebab benturan di Penjaringan hanya emosional spontan dari demonstran yang hendak pulang, ketika mendengar ada benturan di Istana," ujarnya.

Selain itu IPW berharap Polri segera mempercepat proses kasus Ahok karena Wapres JK sudah menjanjikan dua pekan untuk menuntaskannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement