Sabtu 05 Nov 2016 06:43 WIB

PAN Sesalkan Presiden tak Temui Peserta Aksi

Ribuan massa yang tergabung dalam kelompok Aksi Bela Islam melakukan unjukrasa di depan Gedung Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/10). Dalam tuntutannya, mereka meminta pemerintah, dalam hal ini aparat penegak hukum segera memproses Ahok terkait penistaan agama.
Foto: Dadang Kurnia/Republika
Ribuan massa yang tergabung dalam kelompok Aksi Bela Islam melakukan unjukrasa di depan Gedung Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/10). Dalam tuntutannya, mereka meminta pemerintah, dalam hal ini aparat penegak hukum segera memproses Ahok terkait penistaan agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PAN di DPR RI, Mulfachri Harahap menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang tidak menerima peserta aksi Bela Islam II yang menuntut kasus dugaan penistaan yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama segera diusut tuntas. "Sangat disayangkan tidak ada satupun kalimat yang keluar dari Presiden Joko Widodo. Itu yang kita sayangkan," kata Mulfachri di Gedung MPR/DPR/DPD, Jumat (4/11) malam.

Menurut dia apabila Presiden Jokowi menemui peserta aksi atau paling tidak memberikan ketenangan para peserta aksi maka massa lebih tenang. Wakil Ketua Komisi III DPR mengatakan siapa tahu kalau Presiden yang menyampaikan sesuatu, massa lebih dingin hatinya dan prosesi aksi hari ini bisa berjalan dengan lancar.

"Artinya pada jam aksi damai waktu yang diberikan bisa diakhir dengan baik," ujarnya.

Di sisi lain, Mulfachri memberikan apresiasi terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menemui perwakilan peserta aksi. Hal itu menurut dia memberikan kepastian bahwa kasus penistanaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta akan ditindaklanjuti dalam waktu sesegera mungkin.

"Saya mengapresiasi kesediaan Wapres menemui perwakilan dari pendemo. Tapi ekspektasi demonstran, sekalipun ingin menjumpai (presiden) agar ada sebuah himbauan yang keluar dari presiden," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement