REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid mengapresiasi aksi unjuk rasa yang berlangsung di sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (4/11). Menurutnya, aksi tersebut merupakan salah satu bukti sikap demokratis umat Islam Indonesia.
“Yang dilakukan para demonstran itu menunjukkan Islam bisa berjalan seiring dengan demokrasi. Dan ini syiar luar biasa bagi Islam terutama di luar negeri,” kata Yenny Wahid saat dihubungi, Jumat malam (4/11).
Putri mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyoroti peran elemen masyarakat non-Muslim yang ikut melancarkan aksi damai tersebut. Di antaranya, kalangan non-Muslim ada yang membantu menyediakan kebutuhan logistik secara sukarela.
Yenny memandang, semangat menghargai perbedaan berhasil ditunjukkan seluruh peserta demonstrasi. “Ini menunjukkan ada semangat kebinekaan yang tetap terjaga di Indonesia,” kata dia.
Namun, Yenny Wahid meminta agar ke depannya tidak perlu lagi ada demonstrasi anti-Ahok. Seperti diketahui, gelombang pengunjuk rasa itu mendesak agar calon pejawat tersebut segera diadili.
“Saya meminta agar demo disudahi sampai di sini. Kita percaya pada proses hukum yang sedang berlangsung,” ujar Yenny.