Jumat 04 Nov 2016 21:07 WIB

Ricuh Reda, Massa Demonstran Mulai Mundur

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memantau unjuk rasa 4 November di sisi barat Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memantau unjuk rasa 4 November di sisi barat Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascarusuh dan tembakan gas air mata, massa masih berkumpul di sekitar Istana Presiden. Namun tidak ada lagi orator, tokoh dan alim ulama yang terlihat. Api hasil pembakaran ban belum juga padam..

Opick yang turut turun Aksi Belas Islam Jilid II sudah terlihat pulang. Dengan bersimbah peluh ia berjalan dari tempat aksi demonstrasi.

Selama satu jam setengah sejak pukul 19.38 sampai 20.40 polisi menembakan gas air mata ke arah massa. Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI mencoba meredamkan massa. Tapi kedunya tidak mampu meredam kericuhan.

"Saya Kapolri, saya minta ke anggota Polri dan saudara-saudaraku pengunjuk rasa kembali. Kita semua adalah saudara, kita semua memiliki keluarga di rumah masing-masing. Saya Kapolri meminta agar menghentikan tembakan-tembakan (gas air mata)," kata Tito melalui pengeras suara, Jumat (4/11).

"Kita ciptakan perdamaian, sebagai umat Islam. Sesama umat Islam tidak boleh bertikai," himbau Tito agar pasukannya dan massa menahan diri.

Baca juga,  Aa Gym: Sayang Sekali Jokowi tak Mau Temui Rakyat yang Terluka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement