REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kericuhan terjadi setelah aksi damai 4 November selesai pada waktu maghrib. Salah satu saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kericuhan dipicu dari aksi segerombolan orang yang memakai label komponen HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) memprovokasi aparat kepolisian dengan lemparan botol.
''Massa berlabel komponen HMI memprovokasi polisi dengan melempari botol minuman,'' kata saksi mata kepada Republika.co.id, di Jakarta, Jumat (4/11) malam. ''Polisi jadi represif dan melepaskan tembakan gas air mata.''
Saksi mata yang merupakan demonstran dari komponen masyarakat umum saat itu sedang berada di belakang kelompok HMI. Kelompok berlabel HMI yang jumlahnya tidak lebih dari 20 orang itu berhadap-hadapan langsung dengan aparat kepolisian.
''Awalnya ada lemparan botol, lalu ada lepasan tembakan gas air mata,'' kata saksi mata yang terkena tembakan gas air mata pada bagian kakinya. ''Kejadiannya persis selepas adzan Isya.''
Saksi mata yang datang dari Grogol, Jakarta Barat itu langsung melarikan diri ke arah jalan Abdul Muis. Dia mendapat perawatan di mushalah salah satu resto di sana.