REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Tito Karnivan mengatakan akan terus mewaspadai kelompok teror yang menyusup ke dalam massa unjuk rasa Bela Islam Jilid II. Tito juga menyapaikan Polri dan TNI memahami demonstrasi sebagai bentuk penyampaian pendapat di muka umum merupakan hak warga negara. Tito berjanji Polri, TNI serta aparat lain akan mengamankan, melayani dan melindungi mereka.
"Namun kami perlu waspada ada beberapa komponen yang juga kami antisipasi ada komponen garis keras termasuk jaringan dulu pernah melakulan teror juga ada. Dari hasil intelijen. Kami waspadai mereka," katanya di Monumen Nasional, Jumat (4/11).
Ia meminta kepada pengunjuk rasa untuk tenang karena jumlahnya besar maka akan mudah tersulut. Tito menjelaskan dalam psikologi massa hal ini dinamakan psikologi dinamika kelompok. Rasionalitas setiap orang, kata Tito, menjadi hilang dan mudah sekali tersulut dan ikut larut dalam psikologi massa yang kadang mudah digerakkan oleh orator.
"Orator jangan sampai hujat salah satu, batasan gunakan etika dan moral," katanya.
Tito mengatakan akan juga mewaspadai kelompok garis keras. Ia mengatakan sudah meminta publik media sosial untuk tidak mudah menggunggah sesuatu yang belum akurat. "Jangan mudah percaya," katanya.