Jumat 04 Nov 2016 10:39 WIB

Ada Makna di Dua Kalimat Pesan Damai Sampul Republika Hari Ini

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nur Aini
Halaman sampul Harian Republika edisi Jumat  4 November 2016
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Halaman sampul Harian Republika edisi Jumat 4 November 2016

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Ada yang berbeda di halaman satu Harian Republika yang terbit Jumat (4/11) ini. Biasanya, halaman satu Harian Republika dipenuhi berbagai berita utama, namun hari ini halaman tersebut didominasi gambar lambang Negara Indonesia Burung Garuda dan beberapa pesan sederhana namun bermakna.

Di atas gambar Burung Garuda, tertulis dua kalimat Tebarkan Damai untuk Sesama dan Tegakkan Hukum untuk Semua. "Lewat pesan itu kami ingin menyampaikan bahwa semua yang dilakukan pada hari ini bertujuan damai dan tidak ada yang disakiti," kata Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaedi, Jumat (4/11).

Perdamaian, kata dia, hanya akan terwujud apabila ada penegakan hukum tanpa pandang bulu. Kondisi masyarakat Indonesia cukup beragam, terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras. Untuk itu sudah semestinya kebinekaan dihormati oleh seluruh warga negara. "Kebinekaan yang dihormati yang semacam apa? Bukan yang saling menyakiti, mencederai atau menista, tetapi kebinekaan yang bermartabat dan saling menghormati," kata Irfan. Menurut dia apabila Indonesia bisa diwujudkan dalam bingkai tersebut, maka akan bisa mewujudkan bangsa besar. Semangat tersebut tidak hanya layak untuk diberitakan tapi juga untuk dikobarkan.

Irfan pun turut merespons aksi bela Alquran hari ini. Menurut dia, aksi tersebut adalah bagian dari penyampaian aspirasi. Semua pihak hendaknya menghormati aksi tersebut dan tidak boleh mencegah apalagi melarangnya. Namun aksi yang rencananya dilakukan di depan Istana Negara tersebut disarankan menyasar tepat pada inti masalah, jangan sampai melebar ke isu-isu lain mengingat semakin dekatnya gelaran politik yang cenderung sensitif.

Para peserta aksi sebaiknya fokus pada aspirasi penegakan hukum kasus dugaan penistaan Alquran. Aparat hukum, kata dia, harus aktif merespons penegakan hukum. Irfan berharap aksi berjalan damai, tidak ada penyusup, apalagi sampai terjadi insiden yang tidak diharapkan. "Semua pihak harus sama-sama respek dan tidak saling memanas-manasi. Temasuk media, harus cerdas, santun, dan mendamaikan sehingga dapat membuahkan hasil," ujarnya.

Saat ditanya sudut pandang apakah yang diambil Harian Republika untuk memberitakan aksi 4 November, Irfan menegaskan akan tetap berimbang. Baik pendemo maupun pihak yang didemo akan diberi ruang. Selain itu akan ada unsur human interest mewarnai pemberitaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement