REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengimbau aksi unjuk rasa 4 November yang juga digelar di provinsi ini berjalan damai dan tidak anarkistis. Erry mengatakan, demonstrasi merupakan hak setiap warga, namun bukan hak untuk memaksakan kehendak dan merusak.
"Demo menyampaikan aspirasi sah-sah saja, namun kita juga harus bisa menjaga ketertiban umum," kata Erry, Kamis (3/11).
Politikus Nasdem ini berharap, aksi yang digelar Jumat besok dapat berjalan sesuai aturan dan berlangsung tertib. Dia pun meminta massa untuk memercayakan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada para penegak hukum.
"Kami mengharapkan demo berlangsung tertib dan proses hukum diserahkan kepada aparat berwajib. Percayakan pada penegak hukum untuk menuntasan kasus penistaan agama ini. Kita harus tetap menjaga kebhinnekaan dalam bingkai NKRI," ujar Erry.
Aksi yang juga digelar di Jakarta dan sejumlah daerah ini bertujuan untuk menuntut penegakan hukum yang adil atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Pernyataan Ahok diduga telah melecehkan ayat Alquran dan melukai hati umat Islam.
Erry pun berpesan kepada warga Sumut untuk tetap bersama-sama menjaga suasana yang kondusif, aman dan damai. Seluruh warga diharap dapat ikut berperan aktif dalam menjaga kerukunan yang telah terjalin selama ini.
"Diharapkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pejabat sipil maupun militer dan seluruh komponen masyarakat dapat menyejukkan umat. Sumut sangat majemuk, beragam etnis dan semua agama ada. Kita harus bisa menjaga suasana yang harmonis ini," kata Erry.