REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transjakarta menyiapkan rute pengalihan bus Transjakarta yang bersinggungan dengan lokasi unjuk rasa pada Jumat (4/11). PT Transjakarta memastikan tetap akan beroperasi pada 4 November.
"Pengalihan rute untuk bus Transjakarta itu sifatnya situasional. Artinya, kalau kendaraan sudah tidak bisa melintas karena kepadatan massa, baru dilakukan pengalihan," kata Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph di Jakarta, Kamis (3/11).
Menurutnya beberapa rute pengalihan itu, diantaranya untuk Koridor 1 (Blok M-Kota), yakni dari Bank Indonesia menuju Kota, diarahkan melalui Patung Kuda, belok ke Jalan Budi Kemuliaan-Jalan Abdul Muis- Harmoni, jika ada kepadatan di Monas.
Sedangkan untuk arah sebaliknya, dari Kota akan dialihkan ke daerah Juanda-Pasar Baru, melewati Gunung Sahari, kemudian masuk kembali ke Koridor 1 melalui Jalan Proklamasi.
Selanjutnya, Daud mengatakan untuk Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), yakni dari Pulogadung ke arah Senen akan dialihkan melewati Sawah Besar untuk mencapai Harmoni. Begitu pun dari arah Harmoni akan diarahkan melalui Gunung Sahari melewati daerah Pejambon.
Kemudian, sambung dia, untuk Koridor 3 (Kalideres-Harmoni) akan dilakukan perpendekan rute. Rute semula yang mencapai Pasar Baru, akan diperpendek hingga Harmoni saja. Perpendekan rute itu dilakukan agar operasional bus Transjakarta tidak terganggu dan bus bisa cepat berputar balik.
Selain tiga koridor tersebut, pihaknya juga menyiapkan pengalihan untuk beberapa rute terusan, seperti PGC-Ancol, Kampung Rambutan-Ancol dan Pinang Ranti-Kota. Jumlah armada pada rute terusan itu akan dikurangi, namun penumpang tetap dapat menggunakan bus Transjakarta di jalur reguler dengan berpindah koridor.
"Meskipun demikian, secara keseluruhan, operasional kami tetap berjalan dengan normal. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kami juga akan berupaya meminimalisir pengalihan arus," jelasnya.