REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HAIPB) menyatakan sikap atas aksi damai bela Alquran 4 November. Menurut HAIPB, aksi tersebut merupakan sebuah proses demokrasi.
"HAIPB menghormati kebhinekaan dan proses demokrasi, oleh sebab itu keikutsertaan alumni adalah sebagai individu dan bukan atas nama HAIPB," ujar Ketua Umum HAIPB Bambang Hendroyono dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/11).
Bambang menegaskan secara kelembagaan HAIPB tidak mengirimkan wakilnya dalam kegiatan lain terkait aksi demo tanggal 4 November 2016 tersebut. Pernyataan itu guna menanggapi beredarnya pemberitaan di media yang menyatakan bahwa alumni IPB ikut dalam aksi demo itu. "Hanya ada satu organisasi resmi alumni IPB yaitu Himpunan Alumni IPB yang disingkat HAIPB," kata Bambang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menginisiasi aksi damai bela Alquran di depan Istana Negara. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari aksi pada Jumat (14/10) lalu di depan Balai Kota DKI Jakarta. Peserta aksi diperkirakan tak hanya datang dari Jakarta, tetapi juga dari seluruh wilayah Indonesia. Ini membuktikan bahwa aksi tersebut murni untuk membela Alquran dan tidak bertujuan politis.
Rencananya aksi akan dimulai dengan shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan juga masjid-masjid di sekitarnya, kemudian dilanjutkan longmarch ke Istana Negara. Mereka menuntut Ahok agar segera diproses secara hukum dengan seadil-adilnya.