REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donasi untuk aksi damai bela Alquran, Jumat (4/11) sudah mencapai Rp 1,5 miliar dalam waktu lima hari. Angka tersebut terkumpul sejak mulainya penggalangan donasi pada Sabtu pekan lalu.

Jumlah donasi diperkirakan masih akan terus bertambah. Pengumpulan donasi dilakukan melalui cara sederhana yakni melalui pesan berantai (broadcast message). Meski begitu, animo masyarakat cukup tinggi.

"Donatur bukan hanya dari Indonesia saja, tapi juga ada yang dari Qatar, Kuwait, dan London," ujar bendahara Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Muhammad Luthfie Hakim kepada Republika.co.id, Kamis (3/11). 

Jumlah uang yang didonasikan pun beragam, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 120 juta. Usia para donatur pun bervariasi, dari usia muda hingga senja. Sejak informasi penggalangan dana disebar, banyak masyarakat yang menghubungi Luthfie untuk mengonfirmasi apakah info tersebut valid.

Ini membuktikan bahwa masyarakat merespons positif aksi 4 November. Donasi tersebut sudah ada yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan aksi. Misalnya untuk konsumsi, obat-obatan, unit kebersihan dan pelayanan umum seperti alat-alat kebersihan, pengadaan toilet, alat komunikasi hingga spanduk. 

Ada empat harapan Luthfie terkait aksi di depan Istana Presiden besok. "Yang pertama tentu berharap Presiden ada di tempat. Presiden jangan cari-cari jalan yang membuat situasi jadi tidak kondusif," kata dia.

Kedua, dia berharap seluruh peserta mematuhi komando lapangan yang memberikan berbagai arahan atau larangan selama aksi. Ketiga, Luthfie berharap tidak ada satu pun provokator. Keempat, tidak ada kerusakan yang berarti atas aksi tersebut. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika