Kamis 03 Nov 2016 12:12 WIB

Setelah Ditolak Warga, Blusukan Ahok Dikawal Puluhan Aparat

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Esthi Maharani
Video saat Ahok ditolak warga Rawa Belong Jakarta Barat pada Rabu (2/11).
Foto: Twitter.com
Video saat Ahok ditolak warga Rawa Belong Jakarta Barat pada Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pejawat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan di Gang Langgar Dua RW 08 Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Kamis (3/11). Blusukan kali ini sedikit berbeda karena Ahok dijaga puluhan aparat.

Mereka tersebar di beberapa titik di gang tersebut. Bahkan tampak pula polisi mengenakan senjata gas air mata. Kapolsek Pasar Minggu Kompol Holden Sirait, ada sekitar 55 sampai 60 personel yang diturunkan untuk mengawal Ahok di Gang Langgar Dua ini.

Aparat ini merupakan gabungan dari Polsek Pasar Minggu, Polres Jakarta Selatan, dan Koramil Pasar Minggu. Holden mengatakan, pengamanan seperti ini akan berlangsung setiap Ahok mengunjungi warga-warga untuk blusukan.

Ia pun menegaskan, pengawalan untuk Ahok bukan berdasarkan penolakan warga Rawabelong yang terjadi Rabu (2/11). Ia mengatakan, setiap pejabat atau orang yang berpengaruh pasti mendapatkan pengawalan.

"Kalau kita mah bukan melihat dari penolakan atau tidak, tapi kalau ada istilahnya ada pejabat atau orang-orang yang dianggap punya pengaruh besar, kita selalu melakukan pengamanan " kata Holden di Gang Langgar Dua, Kamis (3/11).

Selain itu, Holden enggan menjelaskan terkait adanya polisi yang bersenjatakan gas air mata. "Saya enggak bisa menjelaskan itu, karena itu dari Polres," ujarnya.

Sebelumnya, Ahok ditolak kehadirannya di Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11). Mereka berteriak-teriak dan membawa kertas karton, salah satunya bertuliskan "Hina Al Quran = Mati". Akibat aksi tersebut, Ahok sampai harus dievakuasi menggunakan angkutan umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement