REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fadli Zon berharap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak seperti Charlie Hebdo di Perancis. Hal tersebut disampaikan Fadli menanggapi beredarnya foto di Suriah bertuliskan 'peti mati untuk Ahok'.
"Persoalan agama menjadi hal yang sensitif, karena agama itu universal. Sebagai contoh kasus Charlie Hebdo itu kan di seluruh dunia terjadi demonstrasi. Begitu juga dengan kasus Salman Rusdie membuat Ayat-Ayat Setan itu," jelas Politikus Partai Gerindra, di Kompleks Parlemen, Rabu (2/11).
Oleh karena itu, Fadli tidak ingin apa yang menjadi persoalan dalam negeri dicampuri oleh pihak dari luar, termasuk Suriah. Dia berharap kasus Ahok yang sudah menyita perhatian dunia ini, dijadikan pelajaran berharga.
Fadli melanjutkan Indonesia merupakan negara pancasila. Karena pancasila sangat luar biasa untuk menjaga keutuhan kedaulatan indonesia sebagai bangsa dan negara. "Dari yang berlatar belakang majemuk sisi agama ras etnis suku golongan. Kita juga memiliki kedaulatan," ujarnya.
Fadli meminta agar pemerintah secepatnya melakukan proses hukum yang adil dan menegakkan hukum seadil-adilnya. Sebab penegakan hukum dianggap sebagai jalan yang paling singkat dan paling beradab untuk memulihkan situasi yang gaduh ini.
"Apalagi para demonstrasi pada 4 November mendatang hanya menuntut proses hukum Ahok," ucapnya.