REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Barat (Sumbar) Brigjen Polisi Basarudin membantah kabar yang menyebutkan sebanyak 1.020 masyarakat Sumbar ikut dalam aksi demonstrasi di Jakarta pada Jumat (4/11). Demo besar-besaran itu untuk menuntut kasus hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Basarudin memastikan, hanya ada sekitar 252 masyarakat Sumbar yang ikut berdemo ke Jakarta. "Tidak benar ada sekitar 1.020 orang yang berangkat, Selasa malam saya ikut antar di Hotel Nabawi, Padang. Dari hitungan ada sekitar 252 orang yang berangkat," kata Basarudin, Rabu (2/11), di Padang.
Basarudin menjelaskan, pada saat keberangkatan hanya ada total tujuh bus yang diberangkatkan bersamaan, yaitu tiga bus dari Bukittingi, dua bus dari Payakumbuh dan dua bus dari Padang. Basarudin menambahkan, warga yang berangkat untuk ikut berunjuk rasa ke Jakarta diperkirakan bukan mewakili organisasi masyarakat, namun secara pribadi dengan kesadaran mereka untuk berpartisipasi.
Sebelumnya, diinformasikan 1.020 orang masyarakat Sumatra Barat perwakilan dari berbagai ormas Islam yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) dipastikan berangkat menuju Jakarta, Selasa malam (1/11). Mereka akan bergabung dengan perwakilan dari daerah lain guna menggelar unjuk rasa di Istana Negara, meminta pemerintah dan penegak hukum berlaku tegas menindak penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.