REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, secara tegas membantah instruksi tembak di tempat yang ramai diperbincangkan beberapa hari belakangan. Ia mengaku, pengamanan demo 4 November esok akan dilakukan seperti biasa sesuai peraturan yang berlaku.
"Tidak ada instruksi tembak di tempat," kata Tito yang ditemui usai memberi materi di World Peace Forum, Rabu (2/11).
Tito menjelaskan pengamanan aksi dari Kepolisian cuma akan dilakukan dengan mendatangkan Water Cannon dan gas air mata, itupun cuma sebagai antisipasi saja. Ia menegaskan walau ada sejumlah persiapan untuk skenario terburuk, petugas Kepolisian tetap dilarang membawa senjata api saat mengamankan aksi.
Tito menjelaskan, Polri dan TNI selama ini sudah menjalin koordinasi pengamanan aksi, dengan Polisi di baris depan sedangkan TNI berada di baris kedua. Untuk titik-titik tujuan demo, ia mengaku memang dilakukan penjagaan ekstra di titik-titik rawan seperti Istana Negara dan Gedung DPR/MPR.
Meski begitu, ia mengingatkan kalau Kepolisian tidak pernah melarang aksi unjuk rasa dilakukan, selama bisa berjalan sesuai tata cara dan aturan hukum yang ada. Menurut Tito, itu merupakan salah satu wujud demokrasi yang boleh dilakukan siapa saja, termasuk ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia.
"Demi tidak dilarang, tapi lakukan dengan cara yang sesuai dengan aturan hukum," ujarnya.