Rabu 02 Nov 2016 09:24 WIB

Demo 4 November, Boy: Polri Siap dengan Kondisi Apa Pun

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar (tengah)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas (Kadiv Humas) Mabes Polri, Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya masih berpikiran positif terkait informasi yang berkembang, bahwa demo 4 November akan ditunggangi dengan aksi teror kelompok radikal.

"Polisi masih berpikir positif, tidak ada aksi teror, namun kalau pun ada polisi akan siap menumpas itu," ujarnya kepada wartawan Selasa (1/11).

Namun ia menegaskan kepolisian akan mengantisipasi apapun kemungkinan yang akan terjadi pada demo besar umat Islam pada 4 November nanti. Termasuk bila ada informasi ancaman aksi teror seperti yang dikhawatirkan oleh beberapa pihak.

Boy memastikan Polri bersama TNI dan elemen pengamanan lain, akan menerjunkan bersama 18 ribu pasukan untuk pengamanan. Sekitar 2200 diantaranya dipastikan dari unsur bantuan TNI. Selain itu, ada juga unsur Satpol PP dan unsur Pemda lain seperti tim kesehatan dan petugas Pemadam Kebakaran.

"Kita berikan yang terbaik bagi masyarakat, termasuk antisipasi terjadinya teror," katanya.

Selain itu, Polri memastikan pendekatan pengamanan akan lebih pada tindakan persuasif, tidak menggunakan senjata api. Kepolisian tetap miliki senjata, dan dikeluarkan kalau ada aksi ancaman terorisme. Jadi dalam kegiatan Satgas anti teror di kantor-kantor akan disiagakan.

Informasi terakhir, kata dia, jumlah massa aksi masih terus berkembang. Namun berapa pun, ia berharap peserta demo tetap mengedepankan ketertiban dan sadar unjuk rasa adalah perbuatan yang diatur dalam hukum.

"Kita punya Undang-Undang (UU) No.9/1998 yang sudah sejak era Reformasi 16 tahun yang lalu, jadi mari bangun bangsa kita menjadi bangsa yang bermartabat, patuh hukum dan demokratis. Artinya kebebasan pendapat dijamin, tapi penghormatan terhadap hukum juga harus dijalankan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement