REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa dari berbagai ormas Islam akan kembali melakukan demo 'Aksi Bela Islam' jilid dua di Istana Negara, Jumat (1/11) mendatang. Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan saat ini sudah ada hampir 20 ribu personel gabungan yang akan dikerahkan intuk melakukan pengamanan.
"Semuanya sudah hampir 20 ribu personel untuk melayani pengamanan di ibu kota. Perinciannya ada beberapa tambahan personel dari luar Polres Jakarta, jadi sekarang sudah ada rincian besok 2 November akan ada apel gelar pasukan pengamanan Pilkada di Monas," ujar Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (1/11).
Apel tersebut akan dipimpin dua inspektur upacara, yaitu Panglima TNI dan Kapolri. Sebanyak 20 ribu yang dikerahkan tersebut merupakan personel gabungan.
"Bisa lihat nanti bagaimana unsur pengamanan kami khususnya untuk melayani unjuk rasa yang akan dilakukan di Jakarta," ucap dia.
Iriawan memperkirakan jumlah massa yang turun ke jalan diperkirakan akan mencapai puluhan ribu orang. Mereka akan melakukan demo tersebut setelah melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal. Setelah itu, akan long march menuju depan Istana Negara.
"Massa sedang dalam kita data karena terus berkembang. Estimasi kemarin ada 35 ribu terus melonjak menjadi 50 ribu, tapi fluktuatif. Pengamanan kita sudah punya rinciannya," kata dia.
Massa dari ormas Islam akan kembali turun jalan menuntut penegak hukum segera menetapkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Sebagai langkah pengamanan, Iriawan mengatakan juga akan dibantu personel dari di luar Polda Metro Jaya.
"Ada beberapa personel yang dari luar Jakarta, dari Banten, dari Jabar, dari Jatim, dari Lampung, dari Kalimantan, dari NTT yang sudah datang ke sini dan hari ini semua sudah ada di Jakarta," ujar mantan Kepaolda Jawa Barat tersebut.