Senin 31 Oct 2016 16:52 WIB

Jokowi-Prabowo Bahas Aksi 4 November, Apa Hasilnya?

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Agung Sasongko
Demo tolak Ahok di Monas. (ilustrasi)
Foto: dok. Istimewa
Demo tolak Ahok di Monas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu Pilkada DKI Jakarta menjadi bahasan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, Presiden sempat menyinggung soal rencana aksi unjuk rasa terkait Pilkada pada 4 November mendatang.

"Presiden sepintas mengatakan demo itu hak konstitusional. Tapi beliau juga ingin yang kondusif, jangan sampai ada unsur memecah belah bangsa," ujar Prabowo, di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa, Bojong Koneng, Bogor, Senin (31/10).

Senada dengan Prabowo, Jokowi juga menyampaikan harapan yang sama. Ia meminta agar para tokoh agama dan tokoh politik menyampaikan imbauan yang mendinginkan suasana agar masa-masa kampanye jelang Pilkada serentak 2017 berlangsung damai, tanpa diwarnai aksi-aksi anarkistis yang meresahkan.

Menurut Presiden, rivalitas dalam pemilu wajar terjadi. Ia pun pernah bertarung sengit melawan Prabowo saat Pilpres 2014 lalu. Namun, setelah pemilu, rivalitas berganti menjadi semangat bekerja bersama membangun bangsa. "Nanti di 2019 bisa saja ada rivalitas lagi. Tapi setelah itu kita bahu-membahu lagi," kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement