Senin 31 Oct 2016 14:11 WIB

Demo 4 November, Kapolri Instruksikan Brimob tak Bawa Senjata

Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau pasukan saat menjadi inspektur apel di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (12/10).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau pasukan saat menjadi inspektur apel di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menginstruksikan pasukan Brimob, terutama yang berhadapan langsung dengan para pengunjuk rasa tidak membawa senjata.

"Instruksi saya untuk pasukan yang berhadapan dengan demonstran enggak boleh bawa senjata apalagi peluru tajam karena ada tim dipersiapkan khusus bila terjadi kontigensi," kata Jenderal Tito di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Senin (31/10), saat mengecek kesiapan Korps Brimob dalam mengamankan rencana aksi unjuk rasa pada 4 November 2016.

Menjelang aksi 4 November, ia mengatakan telah meminta Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan melakukan dialog dan koordinasi dengan berbagai pihak. "Kami akan dialog terus, supaya bisa merekam situasi. Berkaitan dengan Pilkada DKI akan ada mobilisasi massa. Demo itu bagian sah dalam negara demokrasi dan diizinkan oleh undang-undang. Itu harus kami amankan dan kawal," kata mantan Asrena Kapolri ini.

Tito juga mengingatkan Korps Brimob melindungi para pengunjuk rasa selama mereka melakukan aksi secara damai dan aman. "Yang demo adalah saudara kita, kami harus lindungi, layani, dan ayomi mereka sesuai aturan UU. Koridor kami hanya satu, sistem hukum. Kami wajib memberikan perlindungan," katanya.

Ia berharap jajaran Brimob mampu mengamankan jalannya aksi unjuk rasa agar tidak berujung anarkis. "Waspadai jangan sampai demo jadi anarkis, kacau. Kekacauan bisa terjadi karena beberapa faktor. Faktor pendemonya sengaja lakukan aksi provokatif. Saya minta rekan-rekan enggak terpancing, yang akan dimanfaatkan oknum-oknum sehingga terjadi bentrok. Ini perlu kita waspadai. Rekan sekalian harus menyikapi pengamanan demo dengan kepala dingin," katanya.

Ia berharap aksi unjuk rasa pada 4 November dapat berjalan aman dan damai sehingga situasi di Ibu Kota Jakarta tetap kondusif. Beberapa ormas Islam berencana mengadakan unjuk rasa besar-besaran menuntut tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di Jakarta Pusat, di antaranya di Balai Kota, Istana Presiden, Monumen Nasional, dan beberapa daerah lain seperti Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi, dan Tangerang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement