Jumat 28 Oct 2016 00:36 WIB

Hendardi Sesalkan SBY Baru Jelaskan Hasil Kinerja TPF Munir

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Winda Destiana Putri
Ketua Setara Institute Hendardi.
Foto: Antara
Ketua Setara Institute Hendardi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kematian aktifis HAM Munir, Hendardi menanggapi perjelasan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait hasil penyelidikan TPF. Penjelasan tersebut disampaikan SBY saat menanggapi hilangnya dokumen asli hasil TPF kematian Munir. Hendardi menyesalkan penjelasan tersebut baru diumumkan saat ini.

"Ini hal ironis, bahwa kemudian ketika presiden berkuasa dan ada desakan publik untuk mengumumkan, tapi tanpa alasan apapun tidak pernah dimumkan," ujar Hendardi, saat jumpa pers di Kantro Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/10). Hendari mengungkapkan terkait kinerja TPF selama melakukan penyelidikan. Menurut Hendardi banyak kendala yang dihadapi terutama terbatasnya akses untuk memeriksa sejumlah pihak seperti pejabat Badan Intelijen Negara (BIN).

Pada tiga bulan pertama masa kerja TPF, kata Hendardi, timnya tidak mendapatkan data apapun karena semua akses ditutup. Baru pada periode berikutnya setelah sedikit mendesak presiden tim bisa memeriksa pejabat BIN meskipun harus dilakukan di dalam kantor. "Akses ke dokumen hampir tidak dapat. Seluruhnya kami peroleh sendiri," kata Hendardi.

Dengan kendala yang dihadapi TPF, tim meminta presiden waktu itu membentuk tim baru yang lebih solid. Namun, permintaan tersebut tidak dilaksanakan oleh presiden waktu itu. "Masih ada beberapa orang luput pemeriksaan karena sulit," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement