REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar menyatakan bencana banjir masih terus mengancam Kota Banjar, Jawa Barat, jika saluran air drainase belum dinormalisasi.
"Banjar masih terancam banjir kalau tidak dilakukan normalissi drainase," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar Rusmawan melalui telepon seluler, Rabu (26/10).
Ia menuturkan terakhir bencana banjir bandang yang cukup parah merendam pemukiman penduduk dibeberapa daerah di Banjar, Ahad (9/10).
Menurut dia banjir yang merendam badan jalan dan rumah penduduk itu disebabkan hujan deras yang berlangsung lama kemudian terjadi luapan air dari solokan di kota itu. "Karena solokan mempet ditambah air hujannya tinggi, jadi banjir," katanya.
Menurut dia upaya pencegahan agar tidak kembali banjir melanda Kota Banjar, yakni dengan dilakukannya normalisasi drainase agar air mengalir lancar saat turun hujan.
Normalisasi atau memperbaiki aliran solokan di Kota Banjar, kata dia, merupakan cara ampuh untuk mencegah banjir. "Drainase di bawah harus dinormalisasi, pencegahannya seperti itu (normalisasi) kalau gak akan banjir lagi," katanya.
Ia menambahkan banjir yang terjadi di Kota Banjar itu merupakan terparah dari kejadian banjir sebelumnya. "Dulu pernah banjir dari Sungai Citanduy itu pun karena tanggulnya jebol," katanya.