Selasa 25 Oct 2016 14:23 WIB

Pakar: Wajar Paslon Incar Nomor Urut Tertentu di Pilkada

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI akan menggelar pengundian nomor urut tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bersaing di Pilkada DKI Jakarta 2017. Pengundian nomor urut tersebut akan digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10) sore.

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Jayabaya, Lely Arrianie Napitupulu menganggap wajar jika para pasangan calon mengarapkan nomor urut tertentu. Hal itu tak lain karena menurutnya, manusia adalah mahluk pengguna simbol yang bisa menyampaikan pesan politik melalui simbol yang dilikinya, termasuk nomor urut.

"Manusia itu sebagai mahluk penguna simbol, maka wajar saja jika mereka mengkultuskan nomor sebagai simbol. Simbol-simbol tertentu itu dianggap bisa mengisyaratkan pesan politik yang ingin dia sampaikan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (25/10).

Lely melanjutkan, pada dasarnya, kebanyakan pasangan calon mengiginkan nomor urut satu. Itu tak lain, karena pemilih akan membaca pasangan calon yang akan dipilihnya dimulai dari nomor urut satu.

"Pemilh itu biasanya membaca nomor orang yang akan dipilihnya itu, yang pertama dibaca nomor satu pasti. itu logika psikologi pemilihnya," jelasnya.

Namun begitu, menurutnya, nomor urut tersebut tidak menjadi jaminan bagi salah satu calon untuk memenangkan kontestasi. Sebagai contoh, pada pemilihan presiden 2014, Prabowo yang menempati nomor urut satu, bisa dikalahkan oleh Joko Widodo yang berada di nomor urut dua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement