Ahad 23 Oct 2016 16:54 WIB

Anies Jawab Tuduhan Jadi Anggota JIL, Syiah, dan Kawin Lagi

Red: Nur Aini
Calon Gubernur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peluncuran logo kampanye Salam Bersama di Jakarta, Kamis (20/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Calon Gubernur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peluncuran logo kampanye Salam Bersama di Jakarta, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah beberapa kali disudutkan dengan kabar fitnah seperti menjadi anggota Jaringan Islam Liberal (JIL), Syiah, bahkan kawin lagi.

"Saya sampai bosan menjawabnya. Saya dianggap JIL karena pernah menjadi rektor Universitas Paramadina," kata Anies saat acara silaturahim bersama warga di Masjid At-Taqwa, Kemayoran, Jakarta Pusat dan Masjid Assa'adah, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Ahad (23/10).

Anies mengatakan ia menjadi rektor Universitas Paramadina menggantikan Sohibul Iman yang saat ini menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Sedangkan tuduhan Syiah dialamatkan kepadanya karena pernah berfoto dengan duta besar Iran. Anies juga membantah bahwa dia menikah lagi. Menurut dia, fitnah bahwa dia kawin lagi diarahkan kepadanya beberapa pekan sebelumnya.

Karena itu, dia meminta warga Jakarta untuk mewaspadai fitnah dan kampanye hitam pada masa kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 yang akan berlangsung hingga 11 Februari 2017. "Pilkada tidak boleh jadi ajang fitnah, bila ada kabar yang tidak benar tolong diluruskan," kata Anies kepada warga yang hadir. Menurut Anies, massa kampanye biasanya diwarnai dengan penyebaran kabar-kabar tidak jelas yang dibuat-buat, bahkan cenderung fitnah.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem; Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement