REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra berkeinginan partainya menjadi kekuatan baru di Pemilu yang akan datang. Pada 2019 sebut Yusril, PBB bisa menjadi kekuatan signifikan dan salah satu penentu arah kekuatan politik bangsa.
"PBB akan menjadi kekuatan politik Islam moderat yang mengedepankan nilai-nilai kejuangan dan kebangsaan," ungkap ketua umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra ketika dihubungi melalui pesan singkat.
Hal itu dikemukakan Yusril di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (23/10), dalam acara konsolidasi DPW dan DPC PBB se Jawa Tengah. Acara yang berlangsung di Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, dihadiri sekitar 300 orang pengurus.
PBB Jawa Tengah sedang melakukan konsolidasi dan sekaligus menyelenggarakan Musyawarah Kerja Wilayah. Sebelumnya DPW PBB Jawa Tengah melakukan penyegaran pengurus, dengan merekrut kader-kader muda dari berbagai kalangan masyarakat. PBB saat ini eksis di seluruh provinsi, kabupaten dan kota di Tanah Air.
"Ketika Islam disepelekan, dinista dan diinjak-injak di luar maupun di dalam negeri, kini saatnya kita mengajak rakyat untuk memperkuat posisi partai Islam moderat dan toleran untuk menjadi alternatif kekuatan politik bangsa di masa depan. Membela Islam adalah bagian pembelaan terhadap bangsa" tegas Yusril.
Setelah gagal maju dalam pencalonan Gubernur DKI, Yusril kini mulai giat memperkuat PBB di seluruh daerah, untuk menghadapi perhelatan Pemilu 2019. Ahli hukum tata negara itu berharap, pada 2018 PBB sudah terbentuk pada semua kecamatan dan desa. Begitu juga pada saat itu Bapilu yang akan dibentuk, menentukan berapa target perolehan kursi atau suara PBB.
"Kami terbuka kepada siapa saja WNI untuk bergabung ke PBB untuk memperkuat partai ini dan menjadikannya sebagai wadah alternatif kekuatan politik bangsa di masa depan,'' kata Yusril Ihza Mahendra menegaskan.
Menurut Yusril, selama ini PBB dikenal sebagai partai bersih dan punya idealisme tinggi. Kenyataannya, tidak ada pengurus DPP PBB yang pernah didakwa karena terlibat korupsi.
Karena mengedepankan idealisme itu pula, PBB hingga kini belum berkembang jadi partai besar, ketika politik makin bersifat transaksional. Kedepan harapnya, masyarakat lebih cerdas untuk memilih partai yang punya idealisme. "Dengan idealismenya itu, kami yakin PBB akan menjadi pilihan rakyat untuk kejayaan bangsa dan negara di masa depan", katanya.