Kamis 20 Oct 2016 21:48 WIB

Rusun Jatinegara Barat, Penampilan Megah Kualitas Reyot

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Warga Kampung Pulo Jatinegara mengikuti pendataan dan proses undian untuk mendapatkan unit di rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Ahad (7/6). (Republika/Yasin Habibi)

Pria itu menuturkan, kebocoran juga terjadi di puluhan unit hunian tetangganya yang berada di Tower A Rusunawa Jatinegara Barat. Kadang-kadang, air rembesan hujan mengalir hingga mencapai instalasi listrik di kamar mereka. Denli dan penghuni lainnya di rusun itu merasa khawatir jika kondisi tersebut sewaktu-waktu menimbulkan korsleting.

"Bagian atas dinding di dekat lift (elevator) di lantai 16 ini juga bocor. Jadi, untuk keseluruhan, kerusakan di lantai 16 ini termasuk yang paling parah," ujarnya.

Denli pun mengaku heran dengan buruknya kualitas struktur bangunan yang belum lagi genap berusia dua tahun itu. Dia menduga, gedung hunian bertingkat itu dibangun secara terburu-buru, sehingga kualitas struktur gedungnya tidak diperhatikan betul secara detail oleh pemerintah.

"Ya begitulah pemerintah. Pembangunan rusun belum lagi rampung 100 persen, tapi kami sudah dipaksa untuk pindah ke sini. Kesannya program relokasi ini dikebut-kebut saja sama mereka," ucapnya.

Rusunawa Jatinegara Barat selesai dibangun pada akhir 2014, lalu. Pembangunan kompleks hunian vertikal itu dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpu-Pera). Sementara, operasionalisasi rusun tersebut dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Unit Pengelolaan Rumah Susun (UPRS) Jatinegara Barat.

Secara umum, tampilan luar rusun yang terdiri dari dua tower itu hampir menyerupai apartemen elite. Tiap-tiap tower memiliki 16 lantai yang dilengkapi dengan lima elevator untuk mempermudah mobilisasi para penghuninya. Total hunian yang terdapat kompleks Rusunawa Jatinegara Barat mencapai 518 unit. Tiap-tiap unit memiliki luas 30 meter persegi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement