REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Fikri Faqih menanggapi terkait adanya imbauan kepada sekolah SD dan SMP dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan untuk menonton bersama film Ayu Anak Titipan Surga di bioskop. Menurutnya, tidak perlu dikeluarkan imbauan jika tidak ada kaitannya dengan kurikulum.
Selain itu, dia mengatakan, Presiden Joko Widodo juga telah berjanji tidak ada beban iuran oleh sekolah kepada siswa. Sedangkan acara nonton bersama film tersebut biaya sepenuhnya dibebankan kepada siswa untuk tiket masuk bioskop.
"Kalau sudah tidak ada kaitannya dengan kurikulum, atau pembelajaran karena materinya tidak nyambung, tak perlu. Kalau nyambung juga harus dikaji ulang karena itu membebani,” ujar Fikri kepada Republika.co.id, Kamis (20/10).
Fikri menilai meskipun menonton bareng film tersebut, semestinya biaya sepenuhnya untuk siswa digratiskan. Selain itu, acara nonton bersama harusnya dilaksanakan di luar jam sekolah. Dengan begitu, menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tidak akan menjadi persoalan.
Fikri menjelaskan alasan nonton bareng tersebut harus dilaksanakan di luar jam sekolah. Fikri mengatakan, beban kurikulum yang harus dicapai cukup berat. Mereka harus mengejar target materi kurikulum. “Kalau kemudian dibebani atau terkurang jamnya karena harus nonton misalnya, maka akan menghambat pencapaian target,” kata Fikri.
Imbauan tersebut jika memang ada, lanjutnya, harus dikoordinasikan dengan lembaga di atasnya. Jika dikeluarkan oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, maka harus dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi. Sayangnya, pihak Sudin Pendidikan hingga saat ini belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi.
Film Ayu Anak Titipan Surga merupakan film drama anak yang disutradarai Guntoro Sulung dengan produser Bagus Hariyanto. Film ini bukan film yang baru akan dirilis. Melainkan film yang sudah tayang di bioskop pada April 2016 lalu. Beberapa pemain yang terlibat diantaranya Ketua Lembaga Perlindungan Anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto