REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi mengatakan tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 skala ritcher mengguncang Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Rabu (19/10) pagi tadi. Hingga siang hari laporan dari pemerintah daerah setempat tidak ada dampak fisik apapun di Subang.
"Terakhir laporan siang ini nggak ada kerusakan ataupun korban jiwa. Saya telpon Sekdanya juga katanya nggak ada laporan kerusakan dari camat-camatnya. Alhamdulillah nggak ada kerusakan apa-apa," kata Haryadi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (19/10).
Menurutnya, kondisi di daratan Subang masih aman. Sementara gempa bumi bersumber dari lempengan di bawah laut. Meski demikian, ia mengatakan pihaknya tetap bersiaga untuk mengantisipasi ancaman gempa susulan yang bisa terjadi kapanpun. Termasuk terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
"Semua siap siaga antisipasi gempa susulan. Kita terap waspada bersama pemerintah daerah setempat," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG melaporkan gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Subang Jawa Barat pada pukul 07. 25 WIB. Gempa berkekuatan 6.5 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 5.29 LS dan 108.00 BT, pada kedalaman 654 km Laut Jawa.
Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat/lemah dirasakan di daerah Jakarta, Malingping, Citeko, Bogor, Lembang, Bandung, Sukabumi, Pangandaran, PelabuhanRatu, Soreang, Pacitan, Trenggalek, Cilacap, Bantul, Liwa, Padang dan Kepahiang.
Gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Gempa ini merupakan akibat aktivitas sesar/subduksi dalam lempeng.