REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut hadirnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah lolos badan hukum oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani mengajak PSI untuk bersaing secara sehat untuk meraih kepercayaan rakyat dalam Pemilu 2019. "Mari bersaing secara sehat untuk mendapatkan kepercayaan rakyat," ungkap Arsul dalam keterangannya, Selasa (18/10).
PPP, kata Arsul, tak khawatir dengan hadirnya PSI yang fokus menggarap pemilih muda. Menurut dia, PPP juga akan melakukan hal yang sama agar pemilih muda merasa nyaman dengan Partai Ka'bah.
Anggota Komisi III DPR itu menilai, hadirnya PSI dalam kontestasi Pemilu 2019 membuktikan terbukanya partisipasi politik di Indonesia, sehingga konstelasi politik tidak mengarah kepada status quo.
Arsul berpesan kepada seluruh partai yang eksis di DPR saat ini untuk secara cermat meneliti lebih dalam soal wacana regulasi pemilu yang akan diterbitkan dalam Undang-Undang Pemilu. "Jangan sampai regulasi pemilu yang baru justru memperbanyak jumlah suara yang hilang saat pemilihan," cetusnya.
Ia menilai potensi itu muncul karena masifnya usulan untuk meningkatkan ambang batas parlemen secara drastis. Hal itu, kata dia, bisa membuat partai yang tak mencapai ambang batas parlemen suaranya akan hilang.
Arsul juga menyoroti wacana pengurangan jumlah kursi di dapil yang juga berpotensi menghilangkan suara yang sudah ada. Hal ini, kata dia, seharusnya dikhawatirkan semua parpol.