Senin 17 Oct 2016 10:58 WIB

Korban Banjir Garut Dapat Bantuan Ribuan Buku

Rep: rizky suryandika/ Red: Damanhuri Zuhri
perpustakaan keliling (ilustrasi)
Foto: Dede Lukman Hakim
perpustakaan keliling (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memberikan bantuan satu unit kendaraan perpustakaan keliling dan ribuan buku kepada Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Nantinya bantuan tersebut diberikan untuk sarana dan prasarana kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapusipda) usai mengalami kerusakan akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

Sekretaris Perpustakaan Nasional RI Dede Junaedi mengatakan pemberian kendaraan perpustakaan keliling dan ribuan buku merupakan bentuk peduli bagi pelajar Garut termasuk Bapusipda. Apalagi mengingat banjir bandang sudah menyebabkan kondisi lantai satu yang berisi buku mengalami kerusakan.

"Meski bencana banjir yang terjadi waktu lalu merusak koleksi buku, tim juga bertugas untuk membersihkan koleksi buku yang terendam dan dua ribu buku dapat diselamatkan tetapi kondisinya tidak sempurna seperti sebelumnya. Selain itu, dua kendaraan sebagai fasilitas yang digunakan mengalami kerusakan akibat rendaman air dan lumpur," katanya, Ahad (16/10).

Sementara itu, Kepala Bapusipda Garut Lisnawati menjelaskan banjir bandang yang menerjang Garut pada Selasa 20 September 2016 lalu mengakibatkan 35 ribu buku di Bapusipda terendam. Bahkan tercatat empat ribu buku di antaranya dipastikan tidak bisa dibaca karena mengalami kerusakan sangat parah.

"Buku yang ada di perpustakaan kebetulan semuanya dipindahkan ke lokasi yang berada di lantai satu, karena bangunan perpustakaan tengah direhab. Jadi saat terjadi banjir lokasinya berada di bawah. Kendaraan perpustakaan keliling milik pemerintah juga ikut terendam dan masih menjalani perbaikan di salah satu bengkel," ungkapnya.

Lisnawati menyebut adanya bantuan dari Perpustakaan Nasional RI berupa kendaraan dan buku kepada Pemerintah Kabupaten Garut bisa membuat perpustakaan dapat kembali melayani masyarakat dan pelajar secara normal. Selain itu ia merasa miris karena kondisi buku bermuatan lokal tidak bisa dibaca karena mengalami kerusakan.

"Alhamdulilah, perpusatakan daerah akan kembali berjalan secara normal terutama setelah mendapatkan bantuan dan buku-buku muatan lokal bisa kembali dibaca oleh masyarakat, terutama pelajar agar semuanya kembali normal setelah ada bantuan tersebut," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement