Ahad 16 Oct 2016 20:32 WIB

Produksi Terganggu, Harga Cabai Rawit dan Tomat Merangkak Naik

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Harga cabai rawit dan tomat di pasaran wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai merangkak naik. Naiknya harga ini dipengaruhi produksi kedua komoditas tersebut yang terganggu kondisi cuaca.

Di Pasar Pagi Kota Cirebon, harga cabai rawit saat ini sudah mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Padahal, sehari sebelumnya masih di kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. Sedangkan tomat harganya sekarang ini sudah Rp 10 ribu per kilogram dari semula Rp 6.000.

Naiknya harga cabai rawit dan tomat itu menyusul cabai merah. Harga cabai merah saat ini masih bertahan di kisaran Rp 55 ribu per kilogram. Sementara saat kondisi normal, harga cabai merah hanya Rp 28 ribu. “Bikin pusing. Kemarin harga cabai merah naik, sekarang giliran harga cabai rawit dan tomat juga ikut naik,’’ ujar Ilah, pedagang sayuran di Pasar Pagi Kota Cirebon, Ahad (16/10).

Menurut Ilah, kenaikan harga sejumlah komoditas sayuran itu dipengaruhi hujan. Ia mengatakan, hujan yang terus turun membuat komoditas sayuran, seperti cabai dan tomat, cepat membusuk. Kondisi cuaca hujan pun memengaruhi tanaman. “Di daerah penghasilnya, tanaman cabai dan tomat juga katanya banyak yang gagal panen karena hujan terus,’’ kata dia.

Akibat kenaikan harga cabai dan tomat ini, Ilah mengaku, omzet penjualannya malah menurun. Ia tidak berani mengambil stok cabai dan tomat terlalu banyak lantaran khawatir tidak laku. “Kalau tidak cepat laku, nanti cabai dan tomat jadi busuk dan saya yang jadi rugi. Jadi, biar jual sedikit, yang penting cepat habis,’’ ujar dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement