Ahad 16 Oct 2016 18:18 WIB

Pertamina Gelar Operasi Pasar Gas Melon di Yogya

Rep: Yulianingsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gas LPG 3 kilogram atau biasa disebut gas melon masih sulit diperoleh di Kota Yogyakarta. Harga gas melon juga melambung pasca sulit dicari dalam dua pekan terakhir. Harga gas melon mencapai Rp 23 ribu/tabung di eceran. Terkait hal tersebut, PT Pertamina akhirnya menggelar operasi pasar gas melon di Jetis, Yogyakarta, Ahad (16/10).

Operasi pasar ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas melon di masyarakat. OP gas melon tersebut dijual ke masyarakat sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 15,5 ribu/tabung. Sales Executive Elpiji Rayon VI Yogyakarta, Dorojatun Sumantri mengatakan, pihaknya menyiapkan satu truk berisi 360 gas melon dalam operasi pasar di Kecamatan Jetis, Yogyakarta tersebut.

OP gas melon sendiri diperuntukkan bagi warga di kecamatan setempat dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setiap masyarakat hanya diperkenankan maksimal membeli dua tabung gas bersubsidi tersebut.

"Kita memang melakukan pembatasan agar merata," ujarnya.

Diakuinya, OP gas melon tersebut akan terus dilanjutkan hingga sepekan ke depan. Pada Ahad ini Pertamina Regional Jateng-DIY melakukan OP Gas Melon di Kalasan, Sleman dan di Jetis Yogyakarta. OP gas melon tersebut akan dilanjutkan kewilayah  Imogiri, Pajangan, Kretek, dan Sanden Kabupaten Bantul. Sedangkan OP gas melon di Kota Yogyakarta akan diteruskan di kecamatan Kotagede dan Mantrijeron. Sedangkan di Sleman dilakukan di Kecamatan Godean, Sayegan, Cangkirngan dan Prambanan.

"Masih akan kita teruskan besok hingga kebutuhan masyarakat terpenuhi," ujarnya.

Terpisah Area Manager Communication and Relations Pertamina Jawa bagian Tengah Suyanto mengatakan selain OP gas melon, pihaknya juga telah menyiapkan tambahan kuota gas melon untuk didistribusikan di DIY. Sejak awal Oktober ini, Pertamina telah menyiapkan alokasi tambahan sejumlah 312.68 Metric Ton atau  sekitar 6,3 persen dari kuota di DIY. Jumlah tersebut juga ditambah di pekan ke dua sebanyak 5 persen atau 76 ribu tabung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement