Ahad 16 Oct 2016 17:08 WIB

Ribuan Wisatawan Saksikan Puncak Festival Gunung Slamet

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Gunung Slamet
Foto: Antara
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Ribuan warga masyarakat dan wisatawan memadati kawasan wisata Lembah Asri Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Sabtu (15/10) siang. Mereka datang untuk menyaksikan puncak Festival Gunung Slamet (FGS) II yang diisi dengan kegiatan ruwatan agung dan arak-arakan gunungan hasil bumi.

           

"Banyak wisatawan datang pada hari Sabtu, karena merupakan libur akhir pekan. Saat acara FGS dimulai hari Jumat sebelumnya, pengunjung memang belum terlalu banyak karena bukan hari libur," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Subeno.

Dikatakan Subeno, selain menyaksikan puncak FGS II, para wisatawan juga berkunjung ke Lembah Asri yang memiliki daya tarik wisata Kampung Kurcaci. "Setiap akhir pekan, wisatawan memang sudah banyak berkunjung ke Desa Serang untuk melihat kampung Kurcaci," kata dia.

Di kampung Kurcaci ini, pihak pemerintah desa dan Pemkab Purbalingga membangu rumah-rumah kecil yang mirip dengan rumah film Hobbit dengan berbagai macam warna. Ada beberapa rumah unit yang dibangun di Lembah Asri tersebut.

Sebelum puncak FGS, acara dimulai dengan kirab air yang ditempatkan dalam batang bambu. Air tersebut diambil dari sumber mata air Sikopyah, yang merupakan sumber mata air bagi kebutuhan warga. Sebanyak 777 orang berpakaian adat Banyumasan, membawa batang bambu berisi air dari Balai Desa Serang.

Bersama-sama dengan warga lainnya yang membawa gunungan hasil bumi, tumpeng makanan khas, mereka berpawai keliling Desa Serang yang berada di lereng Gunung Slamet. Pawai tersebut diiringi dengan atraksi musik rakyat seperti kentongan atau membawa patung api berukuran besar.

Anak-anak sekolah di wilayah Karangreja juga ikut memeriahkan puncak FGS tersebut. Sejumlah pelajar menampilkan busana baju dari sapu glagah, busana model Goa Lawa, dan sejumlah penampilan menarik lainnya.

Setelah sampai di rest area, satu persatu air yang ada di bambu tersebut ditumpahkan ke dalam satu tempat. Dalang Ki Sutama kemudian memimpin jalannya ruwatan. Usai ruwatan, belasan gunungan sayuran yang berisi wortel, kobis, luncang, sawi, tomat, kentang, terong, jagung dan berbagai jenis sayuran lainnya diperebutkan oleh para pengunjung.

Yang menarik, warga desa setempat justru tidak banyak yang mengambil, mereka gunung hasil bumi terebut memang sengaja diperuntukkan bagi pengunjung. Bahkan, ada satu mobil yang dipenuhi sayuran juga sengaja diberikan kepada pengunjung.

Setelah puncak FGS pada Sabtu siang (15/10), FGS ditutup dengan pentas Jazz Gunung dengan bintang tamu Isyana Saraswati. Meski suhu udara cukup dingin, namun ada ribuan pengunjung juga memadati area di rest area untuk menyaksikan pertunjukkan tersebut jazz berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement