REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak yang menjadi korban penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, kini tengah dihibur oleh sejumlah komunitas seni, budaya dan sosial. Agenda ini menjadi salah satu rangkaian dalam Cahaya Tanah Gusuran di Bukit Duri.
Anak-anak tersebut dihibur dengan sejumlah permainan yang dibimbing oleh para anak muda dari komunitas ataupun relawan. Selain hiburan untuk anak-anak, agenda tersebut juga diisi bazar pasar rakyat yang menjual beberapa produk seperti pakaian, makanan dan jajanan lainnya.
Agenda yang digelar tepat di pinggir Sungai Ciliwung RT 6 RW 12 tersebut akan diramaikan dengan panggung hiburan yang berlangsung dari sore ini sampai malam nanti. Inisiator Cahaya Tanah Gusuran, Sandyawan Sumardi menuturkan, berkumpulnya masyarakat sipil bersama warga gusuran dalam agenda di tanah gusuran itu untuk menyelenggarakan menghimpun kepedulian sosial bagi warga yang tidak terkena penggusuran.
Cahaya Tanah Gusuran adalah bentuk kegiatan yang berusaha menyalakan kobaran semangat di bekas tanah gusuran. Sebab, penggusuran paksa telah menghancurkan kehidupan di tempat yang tadinya didiami warga setempat.
"Tapi masih ada persoalan hukum yang belum selesai di atas tanah yang kini dianggap oleh pejabat pemerintahan sebagai tanah steril," tutur dia.