Jumat 14 Oct 2016 18:08 WIB

Demonstran Anti-Ahok Ancam Geruduk Istana Negara

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Ribuan massa unjuk rasa terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama soal surah Al Maidah ayat 51 bergerak dari Masjid Istiqlal ke Balai Kota DKI, Jumat (14/10).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ribuan massa unjuk rasa terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama soal surah Al Maidah ayat 51 bergerak dari Masjid Istiqlal ke Balai Kota DKI, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi unjuk rasa mendesak Polri memproses dan menangkap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dugaan penistaan agama telah membubarkan diri pada Jumat (14/10) sore. Namun pengunjuk rasa mengancam akan melakukan aksi lebih besar ke Istana Negara jika penegak hukum tak mengabulkan tuntutan mereka.

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab menegaskan, jika tuntutan tidak dipenuhi, maka umat dan Ormas Islam akan kembali menggelar unjuk rasa.

"Tiga minggu lagi, kalau tuntutan tidak dipenuhi, kita ke Istana," tegasnya, Jumat (14/10).

Seperti diketahui, ribuan massa aksi yang mengikuti demo tersebut menuntut agar para penegak hukum memenjarakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penistaan agama yang dilakukan di Pulau Seribu beberapa waktu lalu.

Karena itu, Habib Rizieq dan tokoh agama dari berbagai ormas Islam lainnya tersebut, ke depannya akan memantau perkembangan kasus ini melalui media sosial maupun pemberitaan. Jika tak ada langkah positif yang dilakukan Polri, maka pihaknya akan kembali menjalani aksi demo dengan massa yang lebih banyak.

"Kami siap membuat revolusi di negeri ini," ucapnya.

Selain itu, dalam rangkaian unjuk rasa tersebut, kehadiran Kapolda Metro Jaya, Irjen M. Iriawan, juga sempat menarik perhatian ribuan peserta unjuk rasa. Kapolda datang bersama Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Mayjen Teddy Lhaksmana dengan mengendarai sepeda motor trail.

Setelah sebelumnya mengelilingi lokasi unjuk rasa dengan berboncengan, keduanya kemudian menaiki mobil orasi massa aksi. "Terima kasih ternyata saudara kita dapat menjalankan apa yang diinginkan dengan tertib dan damai. Allahu Akbar!," ujar Iriawan dari atas mobil itu.

‎Iriawan mengatakan, Bareskrim Mabes Polri juga telah berjanji akan mengawal terus laporan beberapa pihak terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. "Jadi Pak Kabareskrim Mabes Polri mengatakan bahwa akan terus diproses," kata dia.

Sementara, Teddy meminta massa untuk menunggu proses dari pihak kepolisian yang sudah berjanji untuk melanjutkan proses hukum. "Saya kira saya tidak akan memperpanjang pembicaraan, kita tunggu waktunya, Allahu Akbar!," ujar Teddy.

Mendengar pernyataan Iriawan dan Teddy itu, massa pun berteriak meminta pernyataan itu untuk dibuktikan. "Buktikan, buktikan!" teriak massa aksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement