Jumat 14 Oct 2016 00:31 WIB

Polisi Siap Kawal Aksi Menuntut Penangkapan Ahok

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Unjuk rasa Ormas Islam (ilustrasi).
Unjuk rasa Ormas Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya akan mengawal ketat aksi demonstrasi yang akan dilakukan berbagai ormas Islam di sekitaran Masjid Istiqlal hingga Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/10), besok. Diperkirakan 5.000 massa akan memenuhi jalan menuntut penangkapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama karena diduga menghina surat Al-Maidah ayat 51.

Polda Metro Jaya telah melakukan rapat pada Rabu (12/10), kemarin. Kapolda Metro Jaya, Irjen M. Iriawan langsung menanyakan kesiapan anak buahnya dalam melakukan pengamanan. Saat rapat, Iriawan sempat mengaku akan turut mengawal longmarch tersebut. "Besok (hari ini) saya akan kawal longmarch-nya," ujar Kapolda.

Iriawan mengeluarkan maklumat bahwa massa dilarang membawa senjata api atau senjata tajam saat melakukan unjuk rasa. Karena itu, pengawalan ketat akan dilakukan pihak kepolisian sesuai dengan prosedur tetap (Protap) kepolisian.

Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, Direktur Intel Polda Metro Jaya telah memperkirakan jumlah massa yang akan melakukan unjuk rasa. "Perkiraan ada 5.000 orang. Namun sudah bisa kita tangani dengan serius dan kita reduksi. Jangan banyak-banyak, takutnya ada pihak ketiga yang menunggangi," kata Awi.

Namun, Awi belum menyebutkan jumlah personel yang akan dikerahkan untuk mengawal aksi tersebut. Ia hanya memastikan bahwa jumlah kepolisian harus seimbang dengan massa yang melakukan aksi unjuk rasa. "Harus imbang. Sesuai instruksi Kapolda minimal harus imbang dalam pengaman dan antisipasi. Sementara begitu, makannya kita lihat, dan intel yang bisa mengkalkulasi," ucap Awi.

Awi menjelaskan, massa akan melakukan aksi longmarch mulai dari Masjid Istiqlal menuju ke Jalan Medan Merdeka Timur atau dekat Stasiun Gambir menuju ke Bareskrim Polri dan Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Setelah itu, mereka akan bergerak ke Patung Kuda sebagai tempat terakhir untuk berorasi.

Saat demo berlangsung, kata Awi, ada beberapa objek vital yang juga akan dijaga ketat polisi, seperti tempat ibadah, tempat pelayanan umum, serta Gedung Balai Kota DKI dan Istana Wakil Presiden. "Di sana banyak objek vital. Kita amankan titik-titik seperti Masjid Istiqlal, dua gereja yaitu Gereja Katedral dan GPIB Immanuel. Ada pula Dubes Amerika Serikat, di situ ada Istana Wakil Presiden, dan Balai Kota," ujarnya.

Sementara, untuk mengatasi kemacetan, pihak kepolisian akan melakukan buka tutup jalan di Jalan Medan Merdeka Timur dan Jalan Medan Merdeka Selatan. "Kita lihat situasional di lapangan untuk buka tutup jalan," ujar Awi.

Informasi yang beredar, di antara ormas yang ikut aksi adalah Forum Umat Islam (FUI) bersama para ulama, habaib, dan tokoh-tokoh umat dari berbagai gerakan seperti  Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Front Pembela Islam (FPI), Kobar, Akbar, dan Gerakan Bela Negara (GBN). Rencananya, aksi dilakukan setelah shalat Jumat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement