Kamis 13 Oct 2016 17:31 WIB

Palyja dan PAM Jaya Bersinergi Tingkatkan Akses Air Warga Jakarta

Dua orang petugas PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) tengah memasang alat ukur aliran air air (flow meter) di boundary pipe Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).
Foto: ANTARA
Dua orang petugas PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) tengah memasang alat ukur aliran air air (flow meter) di boundary pipe Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta (PAM Jaya) bersama PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Barat DKI Jakarta bersinergi untuk meningkatkan akses air bersih perpipaan bagi warga bagian barat DKI Jakarta.

Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat mengatakan demi meningkatkan pelayanan dan akses air bersih bagi warga, perlu ada peningkatan pengadaan Air Curah Olahan termasuk membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru. "Dengan kesepakatan ini pengembangan IPA dan jaringannya dapat dilakukan baik oleh kedua Pihak dalam hal ini PAM Jaya dan Palyja ataupun oleh Pihak Ketiga," kata dia, melalui siaran pers, Kamis (13/10).

Pada bulan Mei 2016 lalu telah ditandatangani kesepakatan antara PT Jakarta Propertindo, PAM Jaya dan PALYJA untuk membangun IPA baru di Hutan Kota dengan kapasitas yang akan mencapai 500 liter per detik dan mendistribusikannya kepada pelanggan Palyja. Erlan mengatakan kebutuhan akan air bersih yang terus meningkat seiring meningkatnya populasi penduduk Jakarta, tidak diiringi dengan pasokan air yang memadai.

"Hal ini terkendala kurangnya pasokan Air Baku maupun Air Curah Olahan sejak awal kerjasama. Itulah sebabnya dibutuhkan suatu terobosan yang memungkinkan untuk menambah pasokan bahan baku air untuk diolah dan didistribusikan kepada warga. Ke depan, kami akan terus mengupayakan sumber-sumber air baru baik dari dalam maupun luar Jakarta,” tambah Erlan.

Presiden Direktur Palyja, Alan J Thompson mengatakan Palyja senantiasa melakukan upaya terbaiknya dalam mengelola pelayanan air bersih secara efektif bagi kemaslahatan warga di bagian Barat Jakarta. "Sejak awal kerjasama di tahun 1998, jumlah penduduk yang dilayani telah meningkat 2 kali lipat dan memperpanjang serta mengganti jaringan pipa secara signifikan sehingga memungkinkan kami meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) hampir 10 kali lipat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement