Rabu 12 Oct 2016 22:19 WIB

Jaya Suprana: Mari Tepuk Tangan untuk Umat Islam Indonesia

Red: Ilham
Jaya Suprana
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jaya Suprana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Museum Rekor Indonesia Jaya Suprana menjadi salah satu narasumber yang hadir di acara Indonesia Lawyers Club TVOne yang bertema "Setelah Ahok Minta Maaf", Selasa (11/10), malam. Dalam acara itu, Jaya mengungkapkan kekagumannya terhadap umat Islam Indonesia dalam menyikapi penghinaan Alquran Surat Al Maidah ayat 51 oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

"Ternyata Umat Islam di Indonesia memiliki peradaban yang paling tinggi. Ini benar-benar tulus dari hati saya, saya benar-benar kagum dan saya terharu," kata Jaya dalam acara tersebut.

Jaya mengatakan, sebagai budayawan, dia telah banyak memperlajari tentang penistaan agama, bukan hanya di Indonesia, tapi dunia sejak dulu. Pada zaman inkuisisi (Perancis), penistaan agama hukumannya bukan main, orang dikasih batu ditenggelamkan di sungai. "Terbaru peristiwa Charlie Hebdo, terjadi kemarahan sampai 12 korban tewas."

Karena itu, kata dia, ketika peristiwa penistaan agama dilakukan Ahok terjadi di Pulau Seribu, Jaya khawatir bahwa kekerasan akan terjadi di persada nusantara tercinta. "Tapi ternyata kekhawatiran saya tidak beralasan," katanya.

Jaya juga mengatakan, meski terjadi perdebatan atas kasus itu, tetapi tidak ada kekerasan yang menyertainya. Menurut dia, sikap ini adalah suatu peristiwa yang membanggakan.

Seluruh dunia, kata dia, sebaiknya melihat Indonesia untuk belajar bagaimana orang menyelesaikan perselisihan melalui jalur yang adil dan beradab, yaitu jalur hukum. "Maka saya bilang, mari kita tepuk tangan untuk Umat Islam Indonesia."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement