Selasa 11 Oct 2016 19:25 WIB

Ketua MUI: Dimas Kanjeng Lakukan Kemusyrikan

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin (kanan)
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim memilih tetap meyakini Dimas Kanjeng Taat Pribadi memiliki kesaktian yang tak dimiliki orang lain pada umumnya. Marwah pun memilih mengundurkan diri dari Majelis Ulama Indonesia.

Ketua MUI Ma'ruf Amin membenarkan perihal surat pengunduran diri yang diajukan oleh Marwah. Menurutnya karena sudah tidak lagi satu pandangan dengan MUI, Marwah memilih mengundurkan diri.

"Dia menjadi ketua komisi perempuan, karena pandangannya tak sejalan akhirnya dia harus mengundurkan diri. Karena dia masih tetap mempercayai Dimas Kanjeng. Itu sudah tidak proporsional lagi," ujarnya di PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (11/10).

Ma'ruf mengatakan ada hal yang menyimpang di Padepokan Dimas Kanjeng. Menurutnya ada semacam perdukunan yang mirip dengan kemusyikran yang dilakukan oleh Taat Pribadi. "Dia itu menganggap dirinya sebagai kun fayakun, jadi dia menganggap dirinya sebagai tuhan," ujarnya.

Ia menjelaskan, adapun makna Kun Fayakun sendiri seperti firman Allah dalam surat AL-Baqarah 177 yang artinya Allah menciptakan langit dan bumi dan bila Allah berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka cukuplah Allah hanya mengatakan "Jadilah, maka jadilah ia".

Oleh karena itu, Ma'ruf juga menghimbau kepada para pengikut Taat Pribadi yang masih bertahan di padepokan untuk segera kembali. Karena apa yang ada di padepokan menurutnya tidak sesuai enggan syariat agama Islam.

"Kita minta kepada mereka kembali lah, kembali yang benar dan itu sudah tidak sesuai dengan ajaran agama dan sudah banyak rugikan orang, sehingga layak sudah memahami dan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement