Selasa 11 Oct 2016 16:04 WIB

IPW Kritik Keras Akun TMC Polda Posting Soal Ahok

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane
Foto: Twitter
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini akun TMC Polda Metro Jaya tiba-tiba mengunggah berita permintaan maaf Gubernur DKI Jakarta alias Ahok terkait polemik Surah Al Maidah ayat 51. Hal itu menuai kritik dari berbagai pihak, salah satunya dari Indonesian Police Watch (IPW).

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, Kapolda Metro Jaya seharusnya bertindak tegas terhadap admin TMC Polda Metro Jaya yang mem-posting permintaan maaf Ahok tersebut. Menurut dia, TMC seharusnya lebih mengurusi pelayanan publik, seperti bidang lalu lintas, angkutan jalan, dan kemaanan.

“Jadi, dia jangan menyampuri urusan politik, terutama Pilkada. Karena itu, bisa berdampak negatif kepada polisi bahwa posisi Polda Metro Jaya tidak netral dalam Pilkada DKI,” ujar Neta saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/10).

Neta menyayangkan unggahan yang berkaitan dengan calon pejawat Pilkada tersebut. Pasalnya, kata dia, TMC tersebut juga dibiayai oleh rakyat. “TMC itu kan dibiayai oleh rakyat, harusnya dia bersikap netral dan tidak ikut-ikutan dalam Pilkada apapun bentuknya. Apalagi, Ahok sudah dilaporkan sejumlah ormas tentang penistaan agama,” kata Neta.

Karena itu, Neta berharap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI segera menegur akun TMC tersebut untuk memberikan peringatan bahwa Polda Metero tidak bisa ikut-ikutanan dalam politik. “Tugas mereka hanya menjaga keamanan. Kemudian, Kapolda Metro juga harus menegur pengelola TMC itu. Bila perlu diganti karena ini merugikan citra Polri sendiri,” kata dia.

Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono membantah bahwa pihaknya berpihak kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Nggak, nggak ada (keberpihakan). TMC itu kan media, yang saya tanya, Ahok itu menyampaikan ke media atau TMC? Seluruh media kan juga menyebarkan beritanya Ahok itu to, TMC sebagai medsos salah? Kalau TMC mewawancarai Ahok eksklusif itu baru berpihak namanya,” ujar Awi saat dikonfirmasi.

Awi menjelaskan, semua masyarakat DKI Jakarta bisa mengakses akun TMC. Karena itu, kata dia, TMC sebagai corong Polda Metro dibuat untuk menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat. “Jadi, bukan cuma traffic saja, masalah anak hilang, masalah JPO jatuh, kecelakaan lalu lintas, dan lainnya. Kemudian, mereka menyampaikan fakta bukan suatu rekayasa, bukan suatu kampanye, dan faktanya diliput oleh seluruh media apa salah itu? Kan tidak kan,” kata Awi.

Awi menambahkan, dalam menyikapi tingginya suhu politik saat ini kemarin Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan juga telah mengimbau kepada alim ulama dan itu telah diekspos juga oleh TMC, sehingga masyarakat mengetahui apa yag terjadi. “Itu diekspos juga, biar masyarakat itu oh itu toh yang terjadi, oh ternyata yang diributkan itu ternyata Ahok sudah minta maaf. Ya itu justru untuk meredam, itu kan kelakuan haters aja. Saya jamin 100 persen TMC tidak berpolitik. Malah untuk meredam konflik-konflik,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement