Senin 10 Oct 2016 22:10 WIB

Marak Kasus Dimas Kanjeng, Masyarakat Diminta Rasional

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Bilal Ramadhan
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (kiri) menunjukkan barang bukti berupa jubah dari tersangka penipu Dimas Kanjeng Taat Pribadi ketika ungkap kasus di Mapolda Jawa Timur, Jumat (7/10).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (kiri) menunjukkan barang bukti berupa jubah dari tersangka penipu Dimas Kanjeng Taat Pribadi ketika ungkap kasus di Mapolda Jawa Timur, Jumat (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Akhir-akhir ini, penipuan berkedok penggandaan uang dan emas seperti kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi marak terjadi. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meminta masyarakat tetap waspada praktik penipuan tersebut.

Irwan berharap agar masyarakat senantiasa berfikir rasional dan tidak tergiur dengan iming-iming penggandaan uang. "Masyarakat itu yang normal-normal saja cari duit, tidak usah mikir macam-macamlah," kata Irwan Senin (10/10).

Dikatakannya, sejauh ini masyarakat Sumbar cara berfikirnya masih rasional. Mereka tidak terpengaruh dengan iming-iming yang tidak masuk akal. Menurut Irwan, orang yang terpengaruh dengan upaya-upaya penipuan dalam mengharapkan sesuatu karena cara berfikirnya tidak rasional. Mereka mudah percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal akhirnya justru menjadi korban penipuan.

Belakangan, selain kasus Kanjeng Dimas Taat Pribadi sejumlah kasus yang melibatkan penggandaan materi, seperti uang dan emas makin banyak terungkap. Mencuatnya berbagai kasus itu kepermukaan ibarat fenomena gunung es. Sebab, korban kebanyakan enggan untuk melapor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement