REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai, permintaan maaf Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlambat. Menurutnya, hal-hal yang menyangkut SARA merupakan sesuatu yang sensitif.
''Ya sebetulnya agak terlambat permintaan maaf itu, tapi saya kira lebih bagus dari pada tidak sama sekali,'' kata Fadli, kepada wartawan, Senin (10/10).
Ia mengatakan, Ahok memang kerap memunculkan hal-hal yang berbau SARA. Karena itu, ia meminta penegak hukum untuk melihat secara cerdas siapa yang sebenarnya memicu masalah sensitif itu.
''Persoalan SARA, itu bukan orang lain, itu Ahok sendiri yang menimbulkan reaksi dan menimbulkan kegaduhan ya dia sendiri seperti yang diakui. Nah, harusnya dalam kasus-kasus seperti ini aparat penegak hukum itu dapat bertindak dengan netral dan wajar, jangan berpihak kepada Ahok atau pejawat, jadi harus jelas,'' ujar dia.
Terkait persoalan Buni Yani, Fadli menyebut apa yang dilakukannya bukanlah fitnah, karena kegiatan Ahok dalam konteks acara publik. Karena itu, Fadli menegaskan akan membela Buni Yani, karena apa yang dilakukan bukanlah kejahatan.
''Tidak ada yang salah dengan Buni Yani, harus dibela, saya ikut membela Buni Yani,'' tegas dia.