Senin 10 Oct 2016 00:52 WIB

Nelayan Ramai-Ramai Ledakkan Kapal Pukat Trawl

Sistem operasi pukat harimau
Sistem operasi pukat harimau

REPUBLIKA.CO.ID, RANTAUPRAPAT -- Nelayan di Desa Simandulang Kecamatan Kualuh Leidong meledakkan tiga kapal pukat trawl atau pukat harimau yang berada di perairan Selat Malaka, Tanjung Leidong, Labuhanbatu Utara.

Kapolsek Kualuh Hilir AKP Jony Tampubolon, Ahad malam ketika dihubungi mengatakan, aksi peledakan dan pembakaran bermula dari saat nelayan tradisional mengetahui adanya satu unit kapal asal Tanjung Leidong dan dua unit kapal asal Sei Berombang (Labuhanbatu) di perairan perbatasan kabupaten tersebut.

Para nelayan tradisional merasa kesal karena kapal tersebut beroperasi mengunakan pukat trawl dan pukat tarik. Mereka pun meledakan dengan bom ikan dan terbakar.

Mendapat informasi tersebut, sejumlah petugas kepolisian dan Pol air mengejar dan melakukan penindakan di perairan yang berbatasan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu.

"Saat itu terlihat seratusan nelayan sedang menyaksikan pembakaran tiga kapal pukat trawl dan asap pekat hitam telah membumbung tinggi," katanya.

Jony menuturkan, personel kepolisian sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan konsentrasi massa dan terjadi kejar-kejaran dengan terduga pelaku pembakaran.

Baca juga,  Tangkap Ikan Pakai Pukat Trawl Dua Kapal di Serdang Bedagai Diamankan.

Namun, keseluruhan pelaku dapat diamankaan ke Polres Labuhanbatu untuk penyelidikan lebih lanjut. "Saat ini para terduga pelaku beserta barang bukti telah ditahan Sat Reskrimb Polres Labuhanbatu untuk pengembangan dan proses lebih lanjut," katanya.

Camat Panai Hilir Amirsah Saragih di Rantauprapat mengungkapkan nelayan Kabupaten Labuhanbatu bersama TNI-AL da Pol-Air telah melakukan pertemuan di Tanjung Balai Asahan dan Rokan Hilir tentang pelarangan alat tangkap ikan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement