Sabtu 08 Oct 2016 18:30 WIB

Walubi: SARA Bukan Pemecah Belah Pilkada Jakarta

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Suhadi Sendjaja
Foto: foto : MgROL_54
Suhadi Sendjaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Suku, ras, dan agama dipandang jangan jadi pemecah, termasuk dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Soal kasus Ahok sendiri, harus dipastikan dulu kebenarannya.

Ketua  Widya Sabha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Mpu Suhadi Sendjaja mengatakan, suku, ras, dan agama harus dilihat sebagai kekuatan konstruktif, bukan malah jadi pemecah belah bangsa.

Dalam pilkada DKI Jakarta, yang ingin dipilih adalah kepala daerah yakni figur yang punya kearifan, kemampuan, tanggungjawab, dan welas asih kepada bangsa dan masyarakat. Dari suku manapun tidak masalah.

Terkait kasus Ahok, Suhadi meminta persoalan ini harus dipahami dulu. Tiap ajaran agama harus dijaga dan tidak mengarah pada menyinggung agama lain. Dalam hal ini, harus dipastikan dulu apa yang disampaikan Ahok benar demikian. 

"Kalau benar, ada undang-undang yang mengatur itu, silakan diproses. Ini perlu dijaga agar tidak diungkapkan tanpa ada penyelidikan. Karena ada juga yang menyatakan hal ini tidak benar," kata Suhadi, Sabtu (8/10).

Untuk warga DKI Jakarta yang akan menghadapi pilkada, Suhadi berpesan, agama harus menjadikan kita manusia yang penuh cinta kasih. Indonesia terdiri atas banyak agama, suku, dan ras.

Dari suku manapun Gubernur DKI Jakarta nanti, yang penting Indonesia. Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan ini yang menjadikan Indonesia indah dan jadi kekuatan. Jangan justru mengangkat isu primordial yang justru merusak tatanan yang ada. "Yang penting itu agama untuk umat, bukan sebaliknya," ujar dia menegaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement