Kamis 06 Oct 2016 16:47 WIB

Dinilai Lecehkan Alquran, Ahok Dipetisi Warga

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Joko Sadewo
Video Ahok yang menjadi viral di sosial media.
Foto: Youtube
Video Ahok yang menjadi viral di sosial media.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menuai kecaman keras dari masyarakat, khususnya warga Ibu Kota. Kali ini, ucapannya yang dinilai menyinggung masalah SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) menjadi penyebabnya.

Kasus tersebut bermula ketika Ahok mengadakan kunjungan ke Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada 27 September lalu. Di sana, Ahok sempat menyampaikan arahan di hadapan masyarakat setempat. "Bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu enggak bisa pilih saya, ya kan dibohongi pakai Surat al-Maidah:51 macem-macem itu," ujar Ahok ketika itu.

Pernyataan Ahok tersebut muncul direkaman video berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik yang diunggah akun YouTube Pemprov DKI berjudul '27 Sept 2016 Gub Basuki T Purnama Kunjungan ke Kep Seribu dlm Rangka Kerja Sama dgn STP'. Kalimat berbau SARA itu terdengar di menit 24 dari detik 15-23 pada rekaman itu.

(Baca Klarifikasinya: Timses Ahok Soal Pembohongan Surat Al Maidah)

Atas ucapannya itu, Ahok mendapat kritik keras dari sejumlah kalangan karena dianggap telah melecehkan Alquran. Bahkan, salah seorang warga Jakarta, Irfan Noviandana, pada Rabu (5/10) kemarin mulai membuat petisi di laman www.change.org yang ditujukan kepada sang gubernur.

"Selaku warga negara Indonesia, khususnya masyarakat yang beragama Islam, kami merasa sangat terganggu atas ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang melecehkan ayat suci Alquran," ungkap Irfan.

Ada beberapa poin tuntutan yang diajukan Irfan lewat laman petisi tersebut. Poin yang pertama adalah menuntut permintaan maaf dan rasa penyesalan dari Ahok atas ucapannya yang dinilai melecehkan kitab suci umat Islam.

Poin kedua, meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan langkah serius untuk memperingatkan gubernur DKI Jakarta atas perbuatannya. Selanjutnya, di poin ketiga, Irfan meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan teguran kepada Ahok agar tidak lagi memicu keresahan umat beragama.

Salah satu warga di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara, M Amin mengatakan, Ahok sama sekali tidak mencerminkan kepribadian seorang pemimpin yang baik. Menurut dia, ucapan sang pejawat (incumbent) kali ini dapat menimbulkan keresahan dan suasana tidak nyaman di kalangan masyarakat Jakarta, terutama umat Islam.

"Selama ini Ahok selalu gembar-gembor kepada para lawan politiknya untuk tidak melakukan kampanye SARA. Tapi, di antara para kandidat gubernur yang ada saat ini, ternyata dia sendiri yang suka menyinggung-nyinggung soal SARA," kata Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement