Kamis 06 Oct 2016 12:25 WIB

‎Suara Mengambang di Pilgub DKI akan Beralih ke Agus-Sylviana

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti melihat elektabilitas pasangan kandidat calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti dan Sylviana Murni melejit.

"Hanya dalam kurun 10 hari, elektabilitasnya sudah di ataa 10 persen dan potensial akan terus bertambah," ujarnya kepada Republika.co.id, semalam.

Di saat yang sama, elektabilitas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno seolah tidak bergeser. Bertahan di angka 20 hingga 25 persen. Selisihnya dengan pasangan Agus-Sylvi hanya sekitar 2 hingga 3 persen. "Artinya, suara yang ragu-ragu atau mengambang, nampaknya banyak diraih oleh Agus. Larinya suara Ahok tidak jatuh ke Anis tapi ke Agus," kata Ray.

Menurut dia, posisi Anis-Sandi kurang berkembang. Suara Anis dan Agus diprediksi akan saling kejar-mengejar. Seperti diberitakan sebelumnya, Polmark Research Center telah melakukan survei terhadap 1.190 responden.

Survei ini menunjukkan bahwa calon pejawat pasangan Ahok-Djarot memiliki elektabilitas 31,9 persen diikuti oleh Anies-Sandi 23,2 persen dan Agus-Sylvi dengan elektabilitas 16,7 persen. Sementara itu, masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen.

Hasil dari beberapa lembaga survei menunjukkan elektabilitas Ahok kian merosot. Misalnya survai yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network. Hasilnya menunjukkan elektabilitas pasangan pejawat Ahok dan Djarot semakin menurun.

Berdasarkan hasil survei terakhir LSI awal bulan ini, tingkat elektabilitas Ahok-Djarot hanya 31,1 persen. Survei dilaksanakan pada 28 September hingga 2 Oktober terhadap 440 responden warga DKI Jakarta. Padahal hasil survei pada Maret lalu masih mencatat persentase elektabilitas pasangan pejawat mencapai 59,3 persen.

Tak hanya LSI, PolMark Reseach Center juga merilis hasil survei terkait elektabilitas ketiga pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta. Survei yang dilakukan pada 28 September hingga 4 Oktober 2016 lalu ini, memperlihatkan pesaing calon pejawat terus menguat.

Survei dilakukan terhadap 1.190 responden. memiliki elektabilitas 31,9 persen. trend elektabilitas Basuki atau Ahok mengalami penurunan sebesar 10,8 persen dalam rentang waktu Juli hingga Oktober ini (sekitar tiga bulan). Dalam survei PRC PolMark Indonesia bulan Juli 2016 Basuki memiliki elektabilitas sebesar 42,7 persen dan turun menjadi 31,9 persen pada Survei bulan Oktober 2016 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement