Kamis 06 Oct 2016 07:31 WIB

Sandiaga Minta Pendukungnya Tetap Santun di Medsos

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Damanhuri Zuhri
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berfoto bersama sebelum menjalani tes bebas narkoba di kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Minggu (25/9).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berfoto bersama sebelum menjalani tes bebas narkoba di kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Minggu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta pendukungnya tetap menjaga etika meski di media sosial. Ia berharap tak ada caci maki atau bahkan menyerang orang lain dengan memakai isu suku, agama, ras, antargolongan (SARA).

"Jika ada yang ingkar terhadap komitmen ini, menyebar SARA, menghujat dan menuduh orang, kita akan tegur," kata Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis (6/10).

Sandiaga mengatakan, timnya terus memantau secara ketat apa yang terjadi di dunia maya terkait pilkada DKI. Tim Anies-Sandi akan meminta setiap pendukung untuk selalu memegang komitmen menghadirkan demokrasi sejuk dan tak memecah belah.

"Menuduh bukan bagian dari demokrasi sejuk, meski kita dituduh-tuduh terus," ujar pasangan cagub Anies Baswedan ini mengingatkan.

Sandiaga Uno juga meminta pendukungnya tak membalas, baik di medsos atau media lain, terkait tudingan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebutnya mengemplang pajak. Langkah ini sebagai bentuk komitmen menghadirkan demokrasi sejuk tanpa caci maki.

"Kita tak boleh menyerang beliau (Ahok). Kita antarkan beliau ke ujung pemerintahan dengan terhormat dengan tak menyerang, tidak menuduh, tapi cukup tidak dipilih lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement