Rabu 05 Oct 2016 19:56 WIB

PGRI Kecam Kafe Pemberi Bir Gratis untuk Pengunjung Berseragam Sekolah

Seragam sekolah (ilustrasi)
Foto: indonetwork.co.id
Seragam sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Kasus Cafe Basecamp di Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang menawarkan dan memberikan bir gratis kepada pengunjung yang berpakaian seragam sekolah pada Ahad (2/10) lalu menuai kecaman dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

"PGRI sangat prihatin, ini sangat menyedihkan," cetus Plt Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, dalam keterangannya, Rabu (5/10). Menurut dia, PGRI mendukung Pemerintah Kota Tanjungpinang memberikan peringatan. 

Unifah bahkan sepakat bila ada tindakan keras terhadap manajemen cafe tersebut. "Harus ditindak tegas, bukan hanya peringatan. Kalau sudah terbukti, ditutuplah," tegas dia. Plt Ketua Umum PGRI itu mensinyalir ada motif lain yang harus lebih diselidiki lebih lanjut. 

Pihaknya berharap ada sinergi dari semua pihak, terutama orang tua, guru, dan masyarakat, untuk menjaga anak-anak. "Kita harus menjaga pendidikan karakter (anak-anak)," tuturnya.

Kasus ini mencuat setelah Sekda Kota Tanjungpinang Riono menyaksikan secara langsung event "Back to School Party" tema yang diangkat cafe Basecamp pada Ahad (2/10)dini hari. Menurut Riono, awalnya ia menghadiri acara 1 Muharam (2/10). Seiring dengan peringatan Tahun Baru Islam tersebut masuk laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa cafe Basecamp membuat event dengan tema seragam sekolah.

Dari laporan warga tersebut, Riono mengatakan, ia sempat menghubungi Satpol PP Tanjungpinang. Namun nomor kontak kepala sarpol tak aktif dan posisi Basecamp sejalan dengan kegiatan Muharam, Riono pun mampir dan masuk ke cafe tersebut pada pukul 00:00WIB.

"Saya masuk sendiri, lihat kasirnya berseragam SD dan berlambang SD. Sebab itu saya mencari penanggung jawab cafe karena berdasarkan laporannya ada 'free beer', tapi itu disangkal penanggung jawab cafe tersebut," ungkap Riono seperti dikutip Antara.

Sepengetahuan Riono, ia juga sempat menanyakan tujuan menggunakan seragam sekolah dalam event tersebut. Namun pertanyaan itu tak juga mendapat jawaban. Di sisi lain, pihak Basecamp juga tidak bisa menjamin peserta yang hadir di cafe dengan seragam sekolah tersebut, bukanlah pelajar.

"Anak sekolah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh masyarakat dan swasta. Harusnya bukan seperti ini kegiatan yang dibuat," ucapnya.

Menurut Riono, kalau pengusaha mengadakan acara dan pengunjung berseragam sekolah lalu dapat bir maka artinya, peran swasta memberikan perlindungan dan tanggung jawab kepada pelajar di Tanjungpinang tidak ada.

"Saya masuk sendiri, lihat kasirnya berseragam SD dan berlambang SD. Sebab itu saya mencari penanggung jawab cafe karena berdasarkan laporannya ada 'free beer', tapi itu disangkal penanggung jawab cafe tersebut," ungkap Riono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement