Selasa 04 Oct 2016 18:40 WIB

Sukabumi Mulai Perbaiki Drainase di Pinggir Jalan Protokol

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Drainase buruk akibat jalanan tergenang air. (ilustrasi)
Foto: Antara
Drainase buruk akibat jalanan tergenang air. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi mulai memperbaiki saluran air atau drainase yang ada di pinggiran jalan utama. Pendanaan kegiatan tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) infrastruktur publik daerah (IPD) 2016.

"Proses perbaikan sudah dilakukan dan diharapkan tuntas pada November," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, Abdul Rachman kepada wartawan Selasa (4/10). Saat ini proses perbaikan diperkirakan sudah mencapai sekitar 50 persen.

Lokasi perbaikan drainase ungkap Abdul, dilakukan di sejumlah jalan utama kota yakni Jalan RE Martadinata, Jalan Ahmad Yani, dan Jaenal Zakse. Kawasan tersebut sebelumnya sering kali digenangi air ketika turun hujan cukup deras.

Abdul menerangkan, total dana perbaikan yang digunakan untuk perbaikan drainase mencapai Rp 11,4 miliar. Dana tersebut sekitar 30 persen dari total anggaran DAK IPD 2016 yang mencapai Rp 38 miliar.

Proses perbaikan drainase lanjut Abdul mendapatkan pengawasan ketat dari pemkot. Langkah tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas drainase yang dibangun. Caranya dengan melakukan pemantauan dan evaluasi dengan perusahaan yang melakukan perbaikan drainase.

Menurut Abdul, nantinya drainase akan dibangun lebih lebar dibandingkan sebelumnya. Perluasan drainase tersebut untuk menampung derasnya air ketika hujan turun. Sehingga air tidak meluap ke jalan yang dapat merusak jalan.

"Perbaikan drainase juga dengan memperhatikn trotoar bagi pejalan kaki," kata Abdul. Trotoar di atas drainase nantinya akan lebih nyaman untuk dilintasi warga. Selain itu trotoar akan tampak lebih indah karena menggunakan batu granit sebagai lantainya.

Selain drainase ungkap Abdul, sebagian besar dana DAK IPD digunakan untuk perbaikan jalan raya. Total dana untuk perbaikan jalan mencapai Rp 36,6 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement