REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menaksir anggaran untuk perbaikan drainase mencapai Rp 10 miliar. Mengingat, sampai saat ini Karawang tak memiliki drainase. Terutama, di sepanjang pinggir jalan nasional dan provinsi. Akibat kondisi ini, setiap hujan jalanan tersebut selalu tergenang air. Sehingga, konstruksi jalan rawan mengelupas.
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang, Dedi Ahdiat, mengatakan, salah satu sistem drainase yang buruk yaitu di Kecamatan Cikampek. Di wilayah ini, bahkan sama sekali tak ada drainase. Sehingga, sangat wajar bila musim hujan, jalan nasional dan provinsi sering tergenang banjir. Bahkan, cileuncang itu bisa menggenangi perumahan warga."Untuk mengatasi hal itu, dibutuhkan anggaran yang besar," ujar Dedi, Ahad (16/2).
Adapun anggaran yang harus dialokasin, sekitar Rp 10 miliar. Anggaran itu, peruntukannya bagi pembuatan drainase. Serta, menormalisasi drainase yang sudah ada. Namun, selama ini tak berfungsi.
Sebenarnya, bila di total keseluruhan anggaran itu masih cukup kurang. Sebab, untuk program drainase ini dibutuhkan anggaran lebih dari Rp 20 miliar. Mengingat, mayoritas ruas jalan nasional dan provinsi yang melintasi Karawang tak berdrainase.
Karena itu, perlu penanganan segera untuk drainase ini. Sebab, bila tak segera dibangun atau diperbaiki, maka kualitas jalan yang akan akan menurun. Akibatnya, baik jalan nasional, provinsi ataupun kabupaten jadi mudah rusak dan bolong-bolong. "Masalah drainase ini, perlu duduk bersama antara pusat, provinsi dan daerah," jelasnya.